Jumat, 30 Maret 2012

Berdarah Setelah Hubungan Intim

Yang terhormat dokter Boyke, Saya punya masalah dengan istri. Saat ini kami punya satu orang anak berusia 1 tahun 2 bulan. Yang saya tanyakan adalah setiap kami berhubungan badan, istri selalu mengeluarkan darah seperti kami dulu
pertama kali melakukan hubungan badan setelah menikah. Saat ini istri saya memakai alat kontrasepsi pil. Apakah kondisi itu bisa membahaya buat kesehatan, baik istri maupun saya sendiri?
Firmansyah / Buah Batu, Bandung
Jawab:
Adanya darah setelah berhubungan seks harus diwaspadai, karena dapat merupakan salah satu tanda adanya kelainan pada mulut rahim. Kemungkinan yang paling berbahaya adalah kanker mulut rahim. Adanya erosi (luka) pada mulut rahim, polip pada mulut rahim juga dapat menjadi penyebab perdarahan setelah senggama. Selain itu ada kemungkinan istri mengalami infeksi pada vagina (vaginitis) yang membuat dinding vagina tipis atau pun cervicitis (mulut rahim terinfeksi) sehingga menimbulkan pendarahan setelah senggama. Saran saya, jangan anggap enteng penyakit yang diderita isteri. Segeralah berobat ke dokter kandungan.

Sumber : Suara Karya

Berdarah Setelah Hubungan Suami Istri

Perdarahan paska senggama (post coital bleeding/PCB) pada umumnya disebabkan oleh dua hal, masalah pada serviks (leher rahim) dan perdarahan pada lapisan dalam rahim (endometrium).

Masalah pada Serviks
Leher rahim merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama. Panjang leher rahim kira-kira 1/3 dari panjang rahim secara keseluruhan, dan mempunyai saluran di dalamnya yang menghubungkan rongga di dalam badan rahim dan liang senggama.

Perdarahan yang berasal dari servis bisa terjadi karena adanya lesi pada serviks. Menurut studi, 49 persen dokter ginekolog di Inggris akan melakukan tes PAP Smear ulangan bila pasien mengeluhkan PCB. Beberapa penelitian berdasarkan pemeriksaan colposcopy menemukan wanita yang hasil tes PAP nya normal namun mengalami PCB biasanya memiliki sel serviks yang tidak normal.

Terjadinya infeksi pada serviks yang disebabkan gonorhea (kencing nanah) dan chlamydia juga menyebabkan serviks lebih mudah berdarah. Hampir 80 persen dokter ginekolog di Inggris melaporkan ditemukannya chlamydia pada pasien PCB.

Pada sebagian wanita, perdarahan setelah berhubungan seks juga disebabkan karena adanya kehamilan ektopik (ovum yang dibuahi menempel di luar uterus). Penempelan itu bisa terjadi pada tuba falopi, ovarium, atau serviks.

Masalah lain yang kerap terjadi pada serviks adalah adanya polip. Bila polip ini tersentuh oleh penis, jari, atau alat seks (sex toys), maka akan menyebabkan darah keluar.

Lapisan dinding rahim
Bila lapisan dinding rahim kurang stabil, maka munculnya spot atau vlek darah paska hubungan intim lebih mudah terjadi. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal juga bisa menyebabkan lapisan dinding rahim kurang stabil.

Infeksi gonorhea, chlamydia atau jamur juga bisa menyerang dinding rahim dan menyebabkan ketidakstabilan sehingga mudah terjadi perdarahan setelah berhubungan intim.

Perdarahan setelah berhubungan seks juga bisa terjadi pada wanita hamil dan wanita yang baru pertama kali berhubungan karena terjadinya erosi di vagina, terutama bila si wanita belum terangsang penuh sehingga menyebabkan luka gesekan saat penetrasi.

Karena itu, jangan menganggap remeh perdarahan yang terjadi. Segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.

sumber - blog sex education